Pages

29/01/11

#2 TIDUNG ISLAND TRIP

Di hari kedua, gue dan yang lainnya bangun pagi-pagi untuk bersiap snorkeling di Pulau Air dan Pulau Payung. Gue khawatir dengan keadaan kaki Diki, takut jaitannya lepas karena dagingnya basah, jadi subuh-subuh gue urus kakinya dengan bungkus kaki dia kaya bungkus dus. Setelah gue perban kakinya, gue tempel plastik dan gue tempel pake plester. Udah itu, gue bungkus lagi pake lakban coklat beberapa kali putaran sampe punggung kakinya ketutup full supaya gak kemasukan air. Mungkin, Jembatan Cinta itu bukan hanya untuk sang kekasih. Tapi filosofinya adalah untuk nyebarin rasa saling menjaga antar teman bahkan sahabat. Keluarga. Yak, kami adalah satu keluarga besar yang saling menjaga. Apapun kondisinya.


"dipilih, dipilih. disewa 5000/hari ...."



Jam 08.00, lengkap dengan perlengkapan snorkeling, gue dan yang lainnya jalan menuju dermaga untuk naik perahul. Spot snorkeling pertama yang diambil adalah Pulau Air lalu kedua adalah Pulau Payung. Waktu tempuh dari dermaga menuju Pulau Air butuh sekitar 1 jam dan dari Pulau Air menuju Pulau Payung butuh waktu sekitar 30 menit.


Ngobrol-ngobrol dengan yang punya perahu, Pak Opik, Pulau Air yang bakal gue kunjungi nanti adalah pulau kepunyaan mertua-nya Dian Sastro Wardoyo. Gak hanya itu, ternyata pulau-pulau di kepulauan seribu banyak berstatus pulau pribadi. Sebut aja, ada pulau pribadi kepunyaan, Jodi Setiawan dan Keluarga Soeharto. Kepulauan seribu juga ternyata dibagi menjadi 3 wilayah, yaitu wilayah wisata, wilayah cagar alam, dan wilayah penduduk

Well, perjalanan 1 jam menuju Pulau Air dengan ombak yang lumayan terbayar dengan keindahan alam bawah laut yang bikin gue takjub. Gue bisa liat ikan-ikan macam warna main diantara kerang-kerang indah. Subhanallah. Terpuaskan dengan keindahan bawah laut, gue dan yang lainnya juga ngerasain pengalaman digigit ubur-ubur berukuran sangat kecil seperti pasir, begitulah kata guide kami, Udin. Gigitan ubur-ubur kecil itu rasanya kaya ditusuk jarum sedikit lalu gatal-gatal. Cuman untungnya gigitan ini gak berbahaya dan cuman bertahan beberapa menit.

persiapan snorkeling

Setelah puas snorkeling di Pulau Air, kami makan siang dulu di tepi pantai Pulau Air. Semula, menuju spot makan siang, gue dibuat takjub lagi dengan keindahan Pulau Air. Jadi ada semacam perairan dimana samping kiri-kanan itu pulau kecil bagian dari Pulau Air. Pulau kecil samping kiri-kanan ini dipadati dengan pohon dengan air hijau yang sangat jernih.
inilah keindahan Pulau Air, gue takjub

Setelah perahu mendarat di tepi pantai spot makan siang, gue dan yang lainnya dibuat ngakak dengan kelakuan Diki. Diki dengan pede loncat dari perahu, padahal kedalaman air itu sekitar 2 meter walaupun letaknya di pesisir pantai. Gue yang jaraknya gak jauh dari Diki ngira kalo Diki sengaja buat ngebasahin badannya. Pak Opik juga sempet panik ngeliat ada yang loncat setelah itu cuek. Agak lama Diki gak muncul-muncul dari air, tiba-tiba muncul tangannya Diki kaya nyari pegangan perahu. Dan gue baru sadar, ternyata Diki tenggelem. Itu. Super. Ngakak! lalu muncul kepalanya sambil ngambil nafas super panjang..

"anjing, aing kira dangkal!" teriak Diki sambil kerepotan nafas

Gak lama ...

"gak ada yang bantu aing lagi!" protes dia
spontan kami semua tertawa karena kelakuan dia dan logatnya yang unik.

TKP Diki jatuh loncat dari kapal

 "Qta, im3oT gugs k4ka?"

Dan ada lagi foto yang seharusnya bakalan bagus. Yak, obsesi gue gaya loncat sambil di foto tapi akhirnya jadi begini ...


antara keberatan sama pantat dan kepala ...

Setelah puas di Pulau Air, kami menuju Pulau Payung.
Keindahan bawah laut Pulau Payung lebih takjub dari Pulau Air. Lebih banyak Ikan, karang yang ukurannya lebih besar dan warna-warni, that was so amazed me! 


mendarat di spot Pulau Payung


 Ouuuchhh, skandal Budi dan Julfan!


gambaran cipokan maut opay

Sekitar jam 15.00, kami balik ke Pulau Tidung buat main Banana Boat. Karena spot banana boat ada di jembatan cinta, gak aneh kalo temen-temen gue ketagihan buat loncat lagi dari jembatan cinta. Gue? maaf, pantat gue gak siap nahan perih dan sakit waktu salah posisi jatuh kemarin waktu loncat. 

Regu 1 banana boat..

Haqqi, Dilla, Novi, Deky

Sambil nunggu giliran, anak autis ini, Archi berhasil nangkep ikan dari pancingan isengnya...

"aku dapat ikaan ..." kata Archi dengan nadanya yang khas

lanjut ke Regu 2 banana boat...

Pahe, Dadi, Opay, Diki

Sambil nunggu giliran, gue kepincut buat mancing bareng Archi ...

mungkin gaya mancing gue harus sama dengan gaya mancing Archi biar pancingan gue berhasil

dan Regu 3 ...

Gue, Archi, Syakir, Julfan

Selesai banana boat sempat-sempatnya Archi bilang gini ke Ririn, "Rin, potoin aku. Aku mau berendem" 

Sesungguhnya air hangat yang dirasakan Archi adalah air kencing gue ..

Harusnya visitor lain ini belajar dari pengalaman pantat gue ...

Diberitakan, lubang pantat wanita ini pindah ke pinggir ...

Setelah itu kami kembali ke dermaga tepatnya maghrib. Menuju dermaga kami di terjang ombak ketika di perjalanan. Ombak besar ini sebenernya dimanfaatkan sekali oleh gue, Syakir, Haqqi, dan Julfan yang duduk di bagian ujung depan perahu karena seru. Tapi pas perahunya hampir keguling. Dan mesinnya hampir mati. Kami semua mundur ke bagian belakang perahu dengan wajah pucat.


Sampai di dermaga selamat lalu dilanjut dengan makan malam di penginapan dengan menu yang luar biasa (lagi). Ada cumi sambal lado ditambah tempe balado yang luar biasa enaknya plus buah-buahan segar.


Dan malam itu ditutup dengan aksi...

Pria ini betul-betul mengidamkan sesosok wanita

Well, gue akan post video dan kumpulan foto-foto absurd di post-post selanjutnya...
Keep in touch, guys!

0 komentar:

Posting Komentar